Copyright © Oktav's Journal
Design by Dzignine
Senin, 02 Juni 2014

Apa yang sudah kamu lakukan di Hari Anti Tembakau Sedunia?


Tiga hari yang lalu secara tidak sengaja saya menemukan info di twitter bahwa tanggal 31 Mei diperingati sebagai Hari Anti Tembakau di seluruh dunia. Sebelumnya saya tidak terlalu aware dengan adanya hari peringatan anti tembakau ini. Tapi, setelah dibaca agak lama, saya termenung. Saya putuskan untuk menulisnya dan ambil TINDAKAN NYATA.


Penasaran dengan positifnya tembakau

Mendengar kata tembakau pasti dikaitkan dengan rokok. Nicotiana Tabacum atau tembakau adalah bahan baku utama rokok, yang dikenal banyak orang memiliki banyak efek negatifnya. Saya penasaran, kalaupun memang banyak sisi negatifnya kenapa pula tembakau harus terus diproduksi? Didapat dari sumber informasi online, disamping bahaya merokok, manfaat dari tembakau yaitu sebagai penghasil protein anti kanker, melepaskan gigitan lintah dan membunuh serangga, obat diabetes & antibodi, anti radang, obat HIV/AIDS, pemelihara kesehatan ternak, penghilang embun, obat luka dan sebagai Biofuel. Selengkapnya disini.


Siapa yang tidak tahu bahayanya merokok?

Selain sisi positif tembakau, bad news-nya rokok mempunyai ancaman yang lebih besar untuk kesehatan manusia. Sekedar membantu mengingatkan kembali sisi negatif rokok, let's check it out...

kalau sudah tahu bahan-bahannya seperti kira-kira masih mau ngerokok juga?

Angka kematian akibat rokok di Indonesia setiap tahun yang mencapai 405.720 orang. Artinya setiap jam sekitar 46 orang meninggal akibat rokok. Di Indonesia, presentasi jumlah perokok sangat bervariasi antara pria dan wanita. Pada 2012, sebanyak 57% pria Indonesia digolongkan sebagai perokok aktif dan tercatat sebagai kedua tertinggi di dunia, sementara wanita Indonesia sebanyak 3,6%.


Dilematisasi keberadaan rokok di negara kita

Menteri Pertanian RI Dr. Ir. H. Suswono di satu sisi industri rokok menyumbang cukai rokok hingga 80 triliun pada 2012 tetapi dampak kesehatan akibat rokok menghabiskan anggaran hingga 90an triliun. Selain itu Industri tembakau menyerap tenaga kerja cukup signifikan yaitu 4,15 juta pekerja; 93,77% di sektor pertanian dan 6,23% di sektor pengolahan rokok. Bayangkan berapa banyak orang yang harus kehilangan mata pencaharian untuk menghidupi keluarganya apabila industri rokok harus ditutup.

What I'm doing then...

Sedikit sharing, ayah saya dulu adalah perokok aktif. Tapi setelah mengalami komplikasi kesehatan hingga harus dirawat di rumah sakit, ayah saya memutuskan stop merokok. Kapok maksimal. Sampai sekarang alhamdulillah ayah saya tidak merokok lagi dan memilih gaya hidup sehat. Beliau rajin berolahraga sepeda, kadang ikut rally juga. Kalau masih merokok dengan usia yang setengah abad lebih sepertinya sulit berolahraga tanpa ambil nafas berat gara-gara rokok. Hosh hosh hosh...

Setelah baca artikel dampak bahaya rokok (link-nya disini), menurut saya pribadi cara yang paling konkrit agar hari anti tembakau (baca: anti merokok) tidak menjadi semboyan saja, maka tindakan nyata harus dimulai dari lingkungan kita yang paling dekat. Bisa dari dalam diri sendiri, keluarga, sanak famili, baru orang lain. Merokok bukan budaya bangsa kita. Konon, rokok diperkenalkan orang Indian kepada orang barat. Malah di Amerika sana cukai rokok sangat mahal, kalau dirupiahkan bisa mencapai Rp. 100.000/bungkus. Agar para generasi muda, pelajar, saudara-saudara kita tidak mampu membeli rokok, saya setuju kalau cukai rokok dinaikan saja. Kalau tidak ada demand pasti produsen akan mencari jalan alternatif yang lebih menguntungkan selain rokok, misalnya beralih ke tanaman holtikultura.

Ada yang sudah move on dari rokok? Congratulation! Tinggal ditularkan sama orang lain. Good luck ^_^


Selasa, 22 April 2014

Mengirim file besar? Coba pakai Filemail


Sempet kebingungan ketika harus kirim file dengan ukuran besar?

Mengirim file via email hanya bisa mengirim data sekitar 20 sampe 25 Mb. Jika ukuran filenya lebih dari itu pakai apa ya? Nah bagi yang sempet kebingungan seperti saya kemarin, bisa pake fitur Filemail.

Gak perlu download software, gak perlu log in, cuma isi kolom tujuan email, email pengirim, subject, sama message aja. Filemail ini bisa mengirim file sampai 30 Gb. Jadi cukup praktis digunakan apalagi untuk yang males download aplikasi atau daftar ini itu, lumayan ribet. Hehe.
Ini spoilernya...


Nah hanya saja pastikan dulu si penerima email mendownload data yang dikirim sebelum 7 hari setelah pengiriman ya. Soalnya akan terhapus otomatis setelah 7 hari.

Atau, ada lagi selain filemail, bisa juga nyoba WeTransfer yang fungsinya sama dengan filemail. Hanya file yang bisa dikirim sampai dengan 2 Gb saja.

Ada info lagi nih, selain dua di atas. Kita bisa memanfaatkan layanan cloud storage. Caranya upload dulu file yang ingin dikirimkan ke fasilitas layanan seperti seperti OneDrive, Dropbox, Google Drive, dan Box terlebih dahulu. Setelah itu baru kirim email dengan menyertakan link download-nya. OneDrive memiliki batasan per file yang bisa diupload sebesar 2 Gb, Google Drive 10 Gb, dan Box 250 Gb (asumsi pakai free account). Jika ukuran filenya lebih dari itu, pecah saja menjadi beberapa bagian menggunakan WinRAR atau WinZip.

Senin, 21 April 2014

Menjadi Kartini Masa Kini

Ibu kita Kartini 
Putri sejati
Putri Indonesia
Harum namanya
 
Ibu kita Kartini

Pendekar bangsa
Pendekar kaumnya 
Untuk merdeka
 
Wahai Ibu kita Kartini 

Putri yang mulia 
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia


Bait lagu Ibu Kita Kartini di atas ada yang masih ingat? Mungkin ada yang masih ingat dan ada yang masih lupa. Kebetulan, hari ini tepat peringatan Hari Kartini tanggal 21 April jatuh di hari Senin, lagu ini pasti serempak terdengar di berbagai sekolah.

Raden Ajeng Kartini

Emansipasi Perempuan.

Hal yang menjadikan R.A. Kartini sebagai pahlawan kaum perempuan. Sebagai seorang putri Bupati Jepara kala itu, beliau masih beruntung disekolahkan di ELS (Europese Lagere School) walaupun hanya sampai usia 12 tahun. Beliau belajar bahasa Belanda kala itu dan gemar surat-menyurat dengan temannya yang berasal dari Belanda bernama Rosa Abendanon. Curahan ide dan pemikirannya ia tuliskan dalam surat-suratnya. Beliau banyak terispirasi lewat buku, majalah, koran dari Eropa yang mengulas kemajuan cara berfikir para perempuan di Eropa. Beliau melihat strata perempuan Jawa waktu itu masih berada di status sosial rendah. Perempuan pribumi tidak mendapatkan hak pendidikan sekolah dan di usia muda sudah harus menikah dan harus mau dimadu. Itu mengapa sebabnya beliau kritis dan bercita-cita menjadi seorang guru agar dapat mengajar. Tapi hasratnya untuk menjadi guru ia korbankan dengan alasan ia harus menikah dengan Bupati Rembang yang sudah memiliki tiga istri. Di usia 24 tahun beliau menikah. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan mendukungnya untuk mendirikan Sekolah Perempuan di Rembang. Beberapa hari setelah melahirkan anak semata wayangnya, beliau wafat di usia 25 tahun. Surat-surat yang pernah dituliskan alm R.A.Kartini pun dibukukan oleh Abendanon dalam bahasa Belanda yang akhirnya diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa. Itulah sekilas cikal bakal terbitnya buku Habis Gelap Terbitlah Terang. (diolah dari sumber Wikipedia)

Sekarang perjuangan R.A. Kartini dapat kita rasakan. Laki-laki dan perempuan mendapatkan kesempatan yang sama dalam mendapatkan pendidikan di sekolah. Perempuan tidak lagi dipaksa untuk menikah di usia muda. Pemikiran perempuan Indonesia sudah maju.

Tantangan perempuan di masa kini mungkin tak seberat masa lalu yang segala sesuatunya dibatasi, tapi mungkin tak semudah membalikan telapak tangan. We have to compete this life. Dengan perkembangan zaman yang semakin canggih, kita dituntut untuk bisa kreatif dan berinovasi. Menyerap berbagai ilmu bisa dimana saja dan kapan saja. Salah satunya internet. Dulu, mungkin hanya buku yang menjadi jendela dunia. Sekarang ruang lingkupnya sudah meluas lagi. Yuk ladies kita sama-sama bersemangat belajar dan terus belajar. Hidup itu perguruan yang tak pernah usai.